MCAS, atau Maneuvering Characteristics Augmentation System adalah sistem kontrol kemudi terbang yang diterapkan pada pesawat 737 MAX untuk meningkatkan karakteristik pengendalian pesawat udara dan mengurangi kecenderungan pesawat mengangguk ke atas pada peningkatan sudut serang atau angles of attack.

Fitur sistem otomatis kendali penerbangan Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) dirancang dan teruji untuk pesawat 737 MAX untuk meningkatkan stabilitas pesawat – sehingga terasa dan terbang seperti pesawat 737 lainnya.

MCAS hanya teraktivasi pada peristiwa yang jarang terjadi jika tiga kondisi terjadi:

• Hidung pesawat mencapai sudut yang lebih tinggi dari biasanya.
• Pilot menerbangkan pesawat ke atas secara manual.
• Sirip pesawat terbang menjulur keluar.

Sudut serang (Angle of Attack atau AOA) adalah perbedaan antara sudut pitch (arah hidung pesawat) dan sudut aliran angin yang mendekat.

Boeing telah mengembangkan pembaruan perangkat lunak MCAS untuk memberikan tahapan perlindungan tambahan jika sensor AOA memberikan data yang keliru. Tahapan perlindungan tambahan tersebut di antaranya:

• Sistem kendali penerbangan yang kini akan membandingkan input dari kedua sensor AOA. Jika sensor mengalami selisih 5,5 derajat atau lebih dengan flap yang ditarik, MCAS tidak akan teraktivasi. Indikator pada layar kokpit akan memberikan peringatan kepada para pilot.
• Jika MCAS teraktivasi pada kondisi tidak normal, sistem ini hanya akan memberikan satu input untuk setiap peningkatan AOA. Tidak ada kondisi gagal yang diketahui atau yang dapat perkirakan di mana MCAS akan memberikan masukan lebih dari satu/ganda.
• MCAS tidak akan pernah memberi perintah peningkatan input stabilizer yang dapatmelampaui tindakan kru kokpit yang menarik kembali kolom kendali. Para pilot akan tetap memiliki kemampuan untuk membatalkan MCAS dan secara manual mengendalikan pesawat terbang.

Pembaruan tersebut mengurangi beban kerja kru dalam situasi tidak normal dan mencegah data yang keliru mengaktivasi MCAS.

All primary flight information required to safely and efficiently operate the 737 MAX is included on the baseline primary flight display. This is true of all our commercial products. Boeing doesn’t put a price on required safety features.

Crew procedures and training for safe and efficient operation of the airplane are focused around airplane roll and pitch attitude, altitude, heading and vertical speed, all of which are integrated on the primary flight display. All 737 MAX airplanes display this data in a way that is consistent with pilot training and the fundamental instrument scan pattern that pilots are trained to use. Some operators have their own tailored training requirements and have requested that we also provide AOA information on the Primary Flight Display, and we have offered the optional capability to provide that information. However, not all customers wish to include this feature on their Primary Flight Display, so it is offered as a customer-selected option. With the software update, customers are not charged for the AOA disagree feature or their selection of the AOA indicator option.

Boeing telah mengirimkan lebih dari 370 pesawat MAX kepada 47 pelanggan (hingga Februari 2019).

Sekitar 5.000 pesawat 737 MAX telah dipesan oleh 107 pelanggan.

Upaya pengembangan kami selalu dimulai dengan mendengarkan para pelanggan kami untuk memahami kebutuhan dan ketentuan mereka. Berdasarkan masukan pelanggan dan data pasar, pesawat 737 MAX adalah pilihan yang jelas untuk menggantikan Next – Generation 737. Selama enam tahun, tim kami bekerja melalui proses pengembangan dengan disiplin metodik yang berpuncak pada program pengujian yang ketat yang memberikan validasi terhadap keamanan dan performa pesawat terbang ini.

Boeing mengikuti protokol yang disusun oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional atau International Civil Aviation Organization (ICAO) yang meletakkan aturan internasional tekait semua aspek perjalanan udara. Standar-standar tersebut memberikan panduan mengenai penyelenggaraan penyelisikan kecelakaan dan insiden pesawat udara dan memberikan kerangka untuk membantu memastikan penyelidikan berlangsung secara adil, berbasis fakta, dan tertib. Penyelidikan insiden atau kecelakaan dipimpin oleh lembaga penyelidik yang berwenang di suatu negara di mana kecelakaan atau insiden itu terjadi. Boeing dan pihak-pihak lain, termasuk regulator, operator, dan penyedia barang dan jasa (suppliers) dapat diundang untuk memberikan dukungan teknis terhadap penyelidikan berdasarkan permintaan dan di bawah pimpinan lembaga ipenyelidik yang berwenang. Lampiran 13 dari panduan ICAO menyatakan bahwa semua peserta dalam investigasi harus menyediakan “semua informasi yang relevan” kepada para penyidik dan tidak dapat “mengungkap informasi tentang perkembangan dan temuan investigasi tanpa izin yang sah dari negara yang menyelenggarakan penyelidikan.”